https://toraja.times.co.id/
Berita

Hari Bahasa Isyarat Internasional, Omah Gembira Malang Gelar Nobar Film 'Mumu'

Minggu, 05 Oktober 2025 - 20:35
Hari Bahasa Isyarat Internasional, Omah Gembira Malang Gelar Nobar Film 'Mumu' Suasana nobar film 'Mumu' di MCC yang digelar Omah Gembira dalam rangka Hari Bahasa Isyarat Internasional 2025 (FOTO: Omah Gembira for TIMES Indonesia)

TIMES TORAJA, MALANG – Dalam rangka Hari Bahasa Isyarat Internasional (HBII) yang diperingati tiap 23 September, Yayasan Omah Gembira menggelar beragam acara untuk penyandang disabilitas tuli di wilayah Malang.

Acara ini diselenggarakan di MCC (Malang Creative Center), tepatnya di Amphitheater 2 lantai 5. Acara ini menargetkan teman-teman tuli, khususnya karena ini adalah hari besar mereka.  Selain itu, teman disabilitas daksa dan masyarakat umum pun turut diundang. 

Penyelenggara acara adalah Omah gembira, yayasan pemerhati disabilitas di wilayah Malang. 

Acara kali ini dimulai dengan nonton bareng (nobar) film 'Mumu' yang menceritakan kisah ayah tuli dan juga anak dengarnya. Setelah nobar, acara dilanjutkan dengan review dari sudut pandang teman tuli dan juga teman dengarnya.

Kemudian ada pula penyampaian deaf awareness atau kebudayaan tuli, langsung dari teman tuli sebagai pemateri, Juga disinggung sedikit tentang CODA atau Children of Deaf Adults.

Omah-Gembira-dalam-rangka-Hari-Bahasa-Isyarat-Internasional--2025-v2.jpg

Tujuannya diselenggarakannya acara ini adalah ingin mengenalkan budaya tuli itu seperti apa, dan juga mengenalkan bahwa teman tuli dan juga teman dengar itu bisa bersamaan.

"Kita bisa berteman, bersahabat, kemudian kita juga bisa bekerja sama. Seperti itu," ujar Cehra Inim, Bendahara Omah Gembira yang di acara ini menjabat ketua pelaksana.

Kisah Menyentuh di Film 'Mumu'

Film 'MUMU' (judul asli Mumu: Silent Love) bercerita tentang Xiao Ma, seorang ayah tunarungu, yang berjuang keras untuk mendapatkan kembali hak asuh putrinya, Mu Mu dari sang ibu yang muncul kembali. 

Di tengah perjuangan hukum yang berat dan kondisi finansial yang terbatas, Xiao Ma harus menghadapi dunia luar yang bising dan asing bagi keluarganya yang terbiasa dalam komunitas bisu. 

Omah-Gembira-dalam-rangka-Hari-Bahasa-Isyarat-Internasional--2025-v3.jpg

Film ini menggambarkan kehangatan kasih sayang ayah kepada anaknya yang terungkap bukan melalui kata-kata, melainkan melalui tindakan dan ketulusan. 

Film dimulai dengan menggambarkan kebahagiaan Mu Mu yang berusia tujuh tahun dan ayahnya, Xiao Ma, dalam lingkungan komunitas tunarungu. Mereka menjalani kehidupan yang harmonis dan penuh kasih sayang, meski tanpa sosok ibu. 

Kehidupan mereka yang tenang mulai terusik ketika ibu kandung Mu Mu, yang telah lama menghilang, muncul kembali untuk mengambil hak asuh atas putrinya. 

MUMU-Hari-Bahasa-Isyarat-Internasional.jpg

Mu Mu terpaksa meninggalkan dunianya untuk tinggal di lingkungan baru yang ramai bersama ibunya, namun ia kesulitan beradaptasi dan merasa asing. Sementara itu, Xiao Ma berjuang keras untuk kembali mendapatkan hak asuh putrinya. 

Untuk memenangkan kasus hak asuh, Xiao Ma menghadapi kendala keuangan dan ketidakmampuan berkomunikasi. Ia melakukan berbagai cara, bahkan tergoda untuk masuk ke dunia kriminalitas, demi putrinya. 

Melalui perjuangan ini, Mu Mu menyadari bahwa cinta sejati tak selalu diungkapkan dengan kata-kata, melainkan melalui keheningan yang menyimpan perasaan tulus dan kuat. (*)

Pewarta : Sholihin Nur
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Toraja just now

Welcome to TIMES Toraja

TIMES Toraja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.